Senin, 28 Februari 2011

Mengapa Sulit Memulai Bisnis?

Memulai...??? Apapun itu kegiatannya, yang namanya "memulai" memang terasa berat. Sebagai contoh, saat masih jadi guru 10 thn yang lalu saya masih ingat, betapa sulitnya memulai pekerjaan mengoreksi ulangan siswa. Semakin saya tunda pekerjaan itu terasa makin membebani. Tapi anehnya ketika saya benar-benar memberanikan diri untuk memulai, pekerjaan yang kelihatan sangat membosankan itu menjadi lebih enjoy.

Dalam bisnispun juga begitu, ketika awal memulai buka usaha "counter play station & vcd", yang namanya pesen etalase saja gak ngerti, harus ijin siapa juga gak tahu. Modal juga pas-pasan. Ada perasaan kalau rugi gimana, habislah tabungan yang saya kumpulkan selama 5 tahun jadi guru. Belum lagi ketakutan yang lain, misalnya: kalau counternya ternyata jelek, gak layak, diketawain orang, gak ada yang beli gimana? Rugi uang saja masih mending, tapi menahan rasa malu sebagai orang yang gagal ini kuat nggak?

Untuk mengatasi semua ketakutan itu akhirnya saya memilih berpikir terbalik; kalau untung gimana, kalau orang banyak yang suka gimana, siapa tahu counter itu nanti malah kelihatan unik, natural, apa adanya, lha wong modal cupet? Kalau rugi, paling cuma rugi 10 jt an, gak bakalan bikin kita mati kan? Tapi kalau untung, sukses, kan bisa jadi titik balik kehidupan saya, yang awalnya karyawan biasa, siapa tahu nanti jadi pengusaha sukses beneran?

Pingin tahu hasilnya gimana? Tenang Bro jangan tanya hasil dulu ya... Saya kasih tahu gimana pontang-pantingnya saya untuk memulai bisnis pertama kali itu. Untuk ijin ke manager Supermarket (tempat counter saya), saya pake jurus bloko suto, saya katakan dengan terus terang kalau saya baru belajar bisnis, minta tolong sewanya jangan mahal-mahal dulu, nanti kalau sudah profit, dinaikkan sewanya gak apa-apa.

Ternyata managernya baik hati & setuju, kasihan kali ya...he...he..he... Karena belum mampu bayar gaji karyawan, ya saya jaga sendiri setelah pulang dari mengajar. Bisa dibayangkan betapa capeknya, pulang dari ngajar, saya juga kasih lest privat, jam 4 sore baru ke tempat jualan sampai malem jam 10. Belum lagi rumah jauh dari lokasi usaha, saya baru nyampek rumah jam 24.00, tidur jam 01.00, besok jam 5 harus segera bangun, jam 6 berangkat ngajar lagi. Belum lagi kalau barang dagangan habis, harus kulakan, counter baru saya buka jam 18.00. Satu bulan berikutnya saya baru berani nyari pegawai untuk jaga counter pagi sampai saya dateng di sore hari.

Tiga bulan saya jalani seperti itu, mau tahu gimana kondisi fisik saya waktu itu? Karena kecapekan, di kelas saya tidak bisa mengajar dengan baik. Gimana bisa baik, wong gak pake persiapan. Saya mengajar ala kadarnya, untung materi pelajaran sudah selesai semua (menjelang ulangan umum), jadi saya tinggal kasih latihan soal saja, sedikit menerangkan, selebihnya saya ngantuk di kelas. Dalam hati saya merasa bersalah, kasihan dengan siswa. Karena kelihatan payah, letih, lesu, akhirnya banyak siswa yang protes.

Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya saya memutuskan berhenti jadi guru, dan siap memasuki dunia baru, yah..dunia bisnis!!!

Pingin tahu kisah selanjutnya???... Gimana rasanya untuk pertama kalinya tidak terima gajian dari kantor? Tunggu seri berikutnya ya Bro..., Insya Alloh dalam waktu dekat saya posting lagi. Kasih koment dong? Terima kasih...SALAM SUKSES!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar